ManGala Sutta (Berkah Utama)

Monday, March 2, 2009

Humor Budhis

Baca paritta kok belakangi altar? Dasar Bodoh!
Ikkyu Sojun adalah seorang guru Zen Jepang yang cukup terkenal. Dahulu, tidak lama setelah beliau memasuki kehidupan wihara, sang kepala wihara menyuruhnya untuk memadamkan lilin di altar sebelum tidur. Ketika Ikkyu mengatakan sudah memadamkan lilin, sang kepala wihara bertanya, “ Ngomong-ngomong bagaimana kamu memadamkan lilin itu” “Dengan meniupnya,” jawab Ikkyu kecil.
“Jangan begitu lagi ya. Patung Sang Buddha itu suci sementara nafas manusia kotor. Lain kali padamkan lilinnya dengan melambaikan tanganmu atau dengan menggunakan kipas,” kata kepala wihara tersebut.
Keesokan harinya, ketika sang kepala wihara masuk ke ruang utama untuk melakukan kebaktian pagi, ia melihat Ikkyu membaca parrita mantra sambil membelakangi altar.
“MENGAPA MEMBACA PARITTA MANTRA MEMBELAKANGI ALTAR DASAR BODOH!” tegur bhiksu kepala tersebut.
Ikkyu menjawab, “Lho… kata guru nafas manusia kotor dan tidak boleh dihembuskan ke arah patung Sang Buddha. Mana mungkin kita membaca parrita tampa bernafas”
Bhiksu kepala itu tertegun seketika dan kemudian mengatakan, “ini lain… Ayo balik dan baca paritta mantra dengan cara yang biasanya.”

Berkah

Suatu ketika seorang tua datang ke kelenteng dan sembayang di depan altar Sangharama* (Kwam Kong).

Umat : “Kwam Kong, anak saya akan pergi ke luar kota naik motor, mohon lindungilah dia di perjalanannya.”

Dengan perasaan tenang dan senang orang tua itu pun pulang, namun setelah beberapa lama kemudian ia memperoleh kabar bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan meninggal.

Dengan perasaan marah ia pun datang kembali ke kelenteng untuk menuntut.

Umat : “Kwam Kong itu bagaimana, bukankah saya sudah memohon untuk melindungi anak saya? Tetapi ternyata ia kecelakaan dan meninggal, bagaimana ini?”

Kemudian tiba-tiba saja terdengar jawaban dari Kwam Kong:

“Hai orang tua, bagaimana saya akan melindungi anak kamu? Dia ngebut dengan motor RX King, sementara saya hanya naik kuda!!!”

Pesan Dr Humor ini: Seorang Dewa skalipun mempunyai keterbatasan

No comments: