ManGala Sutta (Berkah Utama)

Wednesday, March 4, 2009

Referensi Jika Anda Berhadapan Mirirp dgn Certa ini

Kuala Lumpur, Malaysia - Sekitar enam bulan yang lalu terdapat ketukan di pintu dan sewaktu di buka saya menemukan dua orang penyebar injil disana. Saya mengetahui bahwa mereka adalah penyebar Injil dari senyuman bersahabat yang dibuat-buat diwajah mereka, yang dimiliki oleh setiap penginjil sewaktu mereka mencoba untuk mengkristenkan seseorang.

Ini adalah yang ketiga kalinya dalam sebulan para penyebar injil ini mengetuk pintu saya dan menganggu saya jadi saya memutuskan untuk memberikan mereka pelajaran. "Selamat Pagi" kata mereka. "Selamat Pagi" saya menjawabnya.

"Apakah kamu pernah mendengar tentang Tuhan Yesus Kristus?" mereka bertanya."Saya mengetahui sedikit tentang dia tetapi saya adalah seorang Buddhis. Saya tidak tertarik untuk mengetahui lebih banyak" saya berkata. Tetapi seperti para pengijil lainnya mereka tidak mengacuhkan harapan saya dan terus meneruskan membicarakan tentang kepercayaan mereka.

Jadi saya berkata "Saya merasa anda tidak berhak berbicara kepada saya tentang Yesus" Mereka sangat keheranan dan bertanya, "Mengapa Tidak?" "Karena" saya berkata "kamu tidak mempunyai keyakinan". "Keyakinan kami terhadap Yesus sekuat batu karang" mereka menambahkan. "Saya tidak merasa demikian" saya berkata sambil tersenyum.

"Mohon buka Alkitab Anda dan bacakan Injil Markus Pasal 16 ayat 16, 17 dan 18" saya berkata dan ketika mereka sedang membalik-balikkan halaman Alkitab saya dengan cepat kebelakang dan kembali lagi. Salah satu dari mereka menemukan bagian itu dan saya memintanya untuk membacakannya dengan lantang. "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Langsung dikutip langsung dari Alkitab Perjanjian Baru Injil Markus Pasal 16 ayat 16-18, penerbit Lembaga Alkitab Indonesia untuk The Gideons International)

ketika beliau menyelesaikannya, saya berkata "pada bagian itu Yesus berkata bahwa apabila kamu mempunyai keyakinan yang sebenarnya maka kamu dapat minum racun dan tidak mati." Saya mengeluarkan sebotol "Lankem" dari belakang punggung saya dan menyodorkannya, "Ini terdapat sedikit racun. Tunjukkanlah kepada saya keyakinan kamu dan saya akan mendengarkan apapun yang akan kamu katakan tentang Yesus"

Kamu seharusnya melihat mimik wajah mereka! Mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. "Apa masalahnya?" saya bertanya. "Apakah keyakinan kamu tidak cukup kuat?" Mereka terdiam sejenak dan kemudian salah satu dari mereka berkata "Alkitab juga mengatakan bahwa kita tidak boleh mencoba Tuhan". "Saya tidak mencoba Tuhan" saya berkata. "Saya mencoba anda. Kamu suka untuk bersaksi untuk Yesus dan ini merupakan kesempatanmu yang besar". Akhirnya satu dari mereka berkata,"Kami akan pergi dan menjumpai Pastor kami untuk menanyakan hal ini dan kembali untuk menjumpaimu. "Saya akan menunggumu saya berkata sewaktu mereka pergi dengan terburu-buru. Tentu mereka tidak pernah kembali lagi.

Disini sedikit saran. Simpan salinan refrensi dari Alkitab dan sediakan sebotol Lankem dan setiap kali para penginjil datang ke pntumu untuk menganggumu berikan mereka ujian ini.



II.
Kuala Lumpur, Malaysia - Apakah keajaiban benar-benar terjadi sebagaimana yang diklaim oleh para penyebar injil? Tidak, mereka tidak. Tetapi mengapa orang Kristen selalu mengklaim bahwa Yesus menolong mereka? Dalam beberapa kasus mereka berbohong atau membesar-besarkan dengan harapan kamu akan menjadi cukup terkesan sehingga akan bertanya lebih banyak tentang Kristen dan berharap akhirnya berpindah agama.

Tetapi dalam beberapa kasus mereka benar benar percaya bahwa Yesus secara menakjubkan terlibat dalam kehidupan mereka. Jadi yang diberdayakan adalah mereka mengintepretasikan peristiwa yang paling biasa, kejadian yang umum sebagai keajaiban. Saya pernah mengenal seorang laki-laki yang selalu secara sangat agresif mencoba untuk mempengaruhi saya agar berpindah agama. Suatu hari saya bertanya kepadanya mengapa beliau menjadi seorang umat Kristen. Beliau mencoba menggambarkan dirinya, bangga karena memiliki kesempatan untuk menjadi saksi atas Yesus dan kemudian beliau menceritakan saya cerita ini.

Ibunya adalah seorang umat Buddha dan bapaknya Nasrani dan sebagai seorang anak beliau memiliki sedikit dari keduanya. Pada masa perang dunia ke dua beliau bergabung dalam tentera dan dipindahkan dari Sri Lanka ke Afrika Selatan.

Beliau dan pletonnya diberangkatkan dengan kapal tetapi karena sejumlah kejadian aneh; beliau terlambat dan ketika dia akhirnya tiba, pletonnya semua telah berada diatas kapal dan berlabuh meninggalkan pelabuhan. Sewaktu beliau berdiri melihat kapal tersebut mencapai laut lepas dan secara tiba-tiba, Kapal perang jerman mentorpedonya. Kapal tersebut tenggelam dan semua orang yang ada didalamnya meninggal. Setelah mengkisahkan ini beliau berdiri disana dengan senyumnya yang sangat lebar, sepertinya ini dapat menjelaskan mengapa beliau menjadi seorang Nasrani. “Apa inti dari cerita anda? saya bertanya. “Tidakkah dapat anda lihat”? beliau berkata. “Jika saya berada dikapal tersebut saya akan mati. Yesus telah membuat saya terlambat untuk menyelamatkan hidupku. Pada saat itu saya seperti telah dilahirkan kembali dan saya menyerahkan diriku untuk Yesus.”

Saya terdiam sejenak untuk mencoba memahami bazaar logic para penyebar injil ini. Kemudian saya bertanya “Apakah anda mencoba untuk memberitahukan kepada saya bahwa Yesus membiarkan ratusan orang mati hanya karena untuk membuat anda percaya kepadanya? Mengapa beliau tidak membuat semua pleton terlambat sehingga mereka semua dapat percaya kepadanya”? Beliau berdiri disana dengan mulutnya terbuka lebar. Itu jelas membuktikan bahwa beliau tidak pernah terpikir akan kemungkinan ini sebelumnya. Lelaki ini tidak pernah menceritakan kepada saya tentang Yesus lagi.

No comments: